Meraih Mimpi, Sukses dalam Bisnis Kompak
Meraih Mimpi, Sukses dalam Bisnis Kompak
Semasa sekolah, Edo terkenal sebagai murid yang paling pandai dan ahli di bidang komputer. Setelah lulus kuliah, banyak orang memprediksikan ia akan menjadi orang penting di suatu perusahaan multinasional di Indonesia. Edo justru mempunyai pikiran lain, dengan segala idealisme yang dia miliki, ia lebih memilih menjadi pengusaha dibandingkan bekerja di perusahaan, menjadi karyawan. Edo punya mimpi besar memiliki suatu usaha yang dapat menjamin kehidupannya dan keluarganya kelak. Dengan modal yang terbatas, ia pun terjun dalam bisnis yang dikuasainya, yaitu membuka usaha jual beli Computer Warnet (Warung Internet) sekaligus Wartel (Warung Telekomunikasi). Hampir 2 tahun sudah ia menekuni bisnis ini namun ia belum melihat perkembangan yang berarti. Ia mulai berpikir untuk mengalihkan bisnisnya. Ia pun berkeliling mencari ide.
Suatu hari, tatkala ia berjalan seorang diri dan melewati perkampungan yang cukup kumuh di tepi aliran sungai, ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang sibuk mengasah sebatang besi di atas batu. Nenek tersebut begitu konsentrasinya, sehingga sang nenek tidak menyadari, bahwa Edo telah mengamatinya lebih dari 6 jam. Edo tidak ingin mengganggu nenek itu sebenarnya, namun makin lama rasa ingin tahunya tak tertahankan lagi. Ia pun bertanya : “Nenek sedang apa ?”, nenek yang sudah tua itu pun menjawab: “Saya sedang mengasah sebuah jarum untuk menyulam”. “Mengasah Jarum? Mau diasah sampai kapan batang besi yang sedemikian besarnya, nek ?”, Edo pun keheranan. “Benar anak muda”, nenek itu pun mengangkat kepalanya dan memandang Edo, “Walaupun batang besi ini besar, namun jika terus diasah, maka akan menjadi kecil, dan saya pun dapat kembali menyulam”. Mendengar hal itu, Edo pun tersadar bahwa sekalipun ia pandai di bidangnya, namun satu hal yang ia tidak miliki selama ini, yaitu ketekunan dan kemampuan untuk bertahan dalam masa-masa yang paling sulit dalam bisnisnya. Puluhan tahun kemudian, Edo pun dikenal sebagai salah seorang pengusaha yang sukses.
Dari cerita di atas, dapat kita ambil beberapa hal yang bisa kita adaptasi untuk kemajuan Usaha Kompak kita dan menjadi seorang Mitra Usaha Kompak yang sukses, yaitu :
1. KENALI DAN HARGAI DIRI ANDA (SELF ESTEEM)
Memahami kelemahan dan kelebihan diri sangat penting. Dengan begitu, kita dapat mengendalikan sifat negatif dan meningkatkan sifat positif dalam diri kita. Jika kita mampu mengendalikan sikap negatif, kita bisa optimal dalam meraih kesuksesan kita. Untuk dapat mengenali serta mengontrol sikap negatif itu dibutuhkan kejujuran dan penerimaan diri. Seringkali kita mengkambinghitamkan faktor eksternal sebagai penghambat. Padahal justru faktor internal yang berasal dari diri seperti kurang ulet, tidak stabil, mudah bosan, tidak serius, ingin serba instan dan emosional-lah yang menjadi penghambat. Semua itu erat kaitannya dengan motivasi. Selama kita tidak mempunyai kemauan untuk meningkatkan kualitas diri —baik fisik, moral maupun inteligensi— dan membangun motivasi positif, maka kita tidak akan meraih kesuksesan yang kita dambakan.
Memahami kelemahan dan kelebihan diri sangat penting. Dengan begitu, kita dapat mengendalikan sifat negatif dan meningkatkan sifat positif dalam diri kita. Jika kita mampu mengendalikan sikap negatif, kita bisa optimal dalam meraih kesuksesan kita. Untuk dapat mengenali serta mengontrol sikap negatif itu dibutuhkan kejujuran dan penerimaan diri. Seringkali kita mengkambinghitamkan faktor eksternal sebagai penghambat. Padahal justru faktor internal yang berasal dari diri seperti kurang ulet, tidak stabil, mudah bosan, tidak serius, ingin serba instan dan emosional-lah yang menjadi penghambat. Semua itu erat kaitannya dengan motivasi. Selama kita tidak mempunyai kemauan untuk meningkatkan kualitas diri —baik fisik, moral maupun inteligensi— dan membangun motivasi positif, maka kita tidak akan meraih kesuksesan yang kita dambakan.
2. MILIKI PERENCANAAN HIDUP
Perencanaan yang kurang baik akan mengundang kegagalan karena tidak berpijak pada realita. Setiap individu memang berhak menentukan rencana atau tujuan yang ingin dicapai, namun cobalah melihat pada realitas serta kapabilitas diri. Jangan sekali-kali membuat perencanaan yang tidak realistis (hal ini telah dibahas pada Info Kompak sebelumnya). Sebelum membuat perencanaan jangka panjang, mulailah dengan membuat rencana jangka pendek dan menengah. Dan ingat, untuk membuat semuanya berhasil dibutuhkan kedisiplinan diri yang tinggi.Karena itu, kita perlu:
Perencanaan yang kurang baik akan mengundang kegagalan karena tidak berpijak pada realita. Setiap individu memang berhak menentukan rencana atau tujuan yang ingin dicapai, namun cobalah melihat pada realitas serta kapabilitas diri. Jangan sekali-kali membuat perencanaan yang tidak realistis (hal ini telah dibahas pada Info Kompak sebelumnya). Sebelum membuat perencanaan jangka panjang, mulailah dengan membuat rencana jangka pendek dan menengah. Dan ingat, untuk membuat semuanya berhasil dibutuhkan kedisiplinan diri yang tinggi.Karena itu, kita perlu:
- Menentukan rencana yang konkret
- Menentukan batas waktu pencapaian
- Membuat strategi untuk mewujudkan rencana tersebut
Kebiasaan bekerja tanpa rencana dan tergesatergesa (menunda pekerjaan hingga detik-detik akhir) akan menimbulkan stres negatif bagi kita dan menimbulkan dampak negatif juga bagi jaringan kita. Ubahlah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik secara konsisten; mulai dengan membuat perencanaan usaha per hari, per minggu, per bulan bahkan per tahun. Plan your work and work your plan.
3. PAHAMI ORANG LAIN (BETTER RELATIONSHIP)
Seringkali bila melakukan pendekatan kepada orang lain yang baru kita kenal dengan harapan orang tersebut bisa langsung menjadi downline kita atau paling tidak membeli 1 jenis produk yang kita tawarkan saat itu. Dibandingkan membangun relasi dan menggali semakin banyak informasi dari orang tersebut sehingga kita bisa semakin lebih dekat dengannya. Sebaliknya, mulailah kembangkan rasa empati sehingga Anda dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Put our feet in someone’s shoes. Pemahaman tentang etika dan komunikasi menjadi kunci keberhasilan kita dalam membina relasi dengan orang lain, yaitu dengan cara :
Seringkali bila melakukan pendekatan kepada orang lain yang baru kita kenal dengan harapan orang tersebut bisa langsung menjadi downline kita atau paling tidak membeli 1 jenis produk yang kita tawarkan saat itu. Dibandingkan membangun relasi dan menggali semakin banyak informasi dari orang tersebut sehingga kita bisa semakin lebih dekat dengannya. Sebaliknya, mulailah kembangkan rasa empati sehingga Anda dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Put our feet in someone’s shoes. Pemahaman tentang etika dan komunikasi menjadi kunci keberhasilan kita dalam membina relasi dengan orang lain, yaitu dengan cara :
- Membuat seseorang disenangi, disegani dan dihormati
- Memberi keyakinan pada diri sendiri saat bertemu orang baru dari berbagai lapisan
- Meningkatkan citra diri
- Berpengetahuan luas (knowledge)
Tumbuhkan rasa ingin tahu dan miliki kemauan belajar yang tinggi. Rasa ingin tahu merupakan perlindungan tingkat pertama agar kita tidak gagal dalam kehidupan. Jika tidak memilikinya, segeralah mendapatkannya lalu kembangkanlah lebih jauh. Itu akan meningkatkan rasa percaya diri. Anda dapat mencapainya dengan rajin mencari informasi yang membantu anda untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan bisnis Kompak anda lewat berbagai sumber, antara lain dengan cara mengembangkan budaya gemar membaca buku-buku bermutu; rajin bertanya; mengikuti setiap training yang diadakan oleh perusahaan (misal: Kompak Night dan Kompak Day), di BC; Home Party; dan mengikuti pertemuan jaringan secara rutin. Kata kunci dari pelaksanaan aktivitas di atas adalah konsistensi dan ketekunan. Tidak ada yang instan, semua harus melalui proses.
4. MILIKILAH INTEGRITAS
Integritas menduduki tempat tertinggi bagi seseorang agar dapat menjadi “Pengusaha Sukses”. Dan, itu dapat terlihat dari cara kita menyusun dan merealisasikan rencana usaha kita. Setelah menetapkan rencana usaha, kita harus all out menunjukkan komitmen dan mau menjalani segala konsekuensinya. Kebulatan tekad dan keuletan merupakan cermin dari integritas kita. Salah satu hal mencolok yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah cara mereka menghargai apa yang mereka miliki saat ini. Ketika orang-orang gagal sedang duduk di atas kursi goyang menikmati indahnya hidup, orang-orang sukses telah mulai menabur dan bekerja keras. Itulah sebabnya ketika orang-orang sukses menuai, orang-orang gagal hanya bisa gigit jari, bahkan terkadang merasa iri. Banyak orang yang tahu bahwa impian kerap menjadi awal perjuangan untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, tetapi kenyataannya tidak banyak orang yang dengan teguh memegang impian mereka. Ada juga kelompok orang yang tidak mau berkorban untuk mewujudkan impiannya tersebut. “Jika Anda tidak bersedia berkorban maka lupakan saja impian Anda. Semakin besar impian Anda maka semakin besar pula pengorbanan yang harus Anda lakukan.”
Integritas menduduki tempat tertinggi bagi seseorang agar dapat menjadi “Pengusaha Sukses”. Dan, itu dapat terlihat dari cara kita menyusun dan merealisasikan rencana usaha kita. Setelah menetapkan rencana usaha, kita harus all out menunjukkan komitmen dan mau menjalani segala konsekuensinya. Kebulatan tekad dan keuletan merupakan cermin dari integritas kita. Salah satu hal mencolok yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah cara mereka menghargai apa yang mereka miliki saat ini. Ketika orang-orang gagal sedang duduk di atas kursi goyang menikmati indahnya hidup, orang-orang sukses telah mulai menabur dan bekerja keras. Itulah sebabnya ketika orang-orang sukses menuai, orang-orang gagal hanya bisa gigit jari, bahkan terkadang merasa iri. Banyak orang yang tahu bahwa impian kerap menjadi awal perjuangan untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, tetapi kenyataannya tidak banyak orang yang dengan teguh memegang impian mereka. Ada juga kelompok orang yang tidak mau berkorban untuk mewujudkan impiannya tersebut. “Jika Anda tidak bersedia berkorban maka lupakan saja impian Anda. Semakin besar impian Anda maka semakin besar pula pengorbanan yang harus Anda lakukan.”
Komentar
Posting Komentar